Putri Salju Milenium

Pada tahun 2000 yang silam yaitu tahun Milenium, lahirlah seorang anak manusia yang begitu cantik berkulit putih dan berambut hitam nan halus. Bayi itu terlahir dari pasangan Pak Parto dan Bu Nuning yang pekerjaannya sehari-hari adalah sebagai petani apel di Kota Batu Malang, Jawa Timur. Bayi itu diberi nama Putri Salju, karena kecantikannya yang luar biasa terpancar dan kulitnya yang putih, seputih salju.

Pak Parto dan Bu Nuning begitu mensyukuri kehadiran bayi mungil di tengah-tengah kehidupan mereka, yang telah membina rumah tangga selama lima tahun. Mereka tidak mau menyiakan anak satu-satunya itu, kehadiran Putri Salju bak embun di pagi hari yang memberikan kesejukan. Putri Salju dibimbing dan dididik ilmu agama, sedari kecil Putri Salju diajarkan berbuat baik kepada siapapun. 

Seiring berjalannya waktu, bayi mungil itu kini telah tumbuh menjadi dewasa dan memiliki paras yang sangat cantik dan menawan. Karena didikan kedua orangtuanya, putri salju tidak pernah sombong dengan kecantikan yang dia miliki dan tidak pernah merasa berkecil hati mempunyai orangtua yang pekerjaannya hanya sebagai petani. Bahkan, ia tidak segan-segan membantu keduanya.

"Emak dan bapak mau ke kebun apel dulu ya, Nak!" ujar Bu Nuning sembari meraih keranjang. 

"Iya, Mak! Nanti Putri susul ke sana ya, Mak!" ujar Putri Salju sopan.

"Tapi hati-hati saja di jalan ya, Nak! Jangan lupa seluruh pintu dan jendela diperiksa!" nasihat Bu Nuning. Putri Salju pun menganggukkan kepalanya. 
***


Saat berada di perjalanan, tiba-tiba Putri Salju melihat seekor Merpati menggelepar di pinggir jalan. Ia pun mendekati Merpati itu.

"Wahai Merpati, kamu kenapa?" ujar Putri Salju meraih Merpati tersebut.

"Kakiku terluka, baru saja aku dilempar oleh anak-anak di sana pakai ketapel mereka," isak Merpati.

"Kalau begitu, kamu aku bawa ke rumahku. Aku akan mengobati luka di kakimu itu," ujar Putri Salju tersenyum.

Putri Salju pun pulang membawa Merpati yang terluka itu dengan senang hati.

"Selamat datang di rumahku Merpati!" sambut Putri Salju kepada Merpati yang dibawanya itu, "maaf ya, rumahku sedikit reot!" sambung Putri Salju rendah hati.

Merpati menatap Putri Salju dengan haru, ia pun berujar: "mengapa kamu mau menolongku?"

"Aku menolongmu karena Lillahi Ta'ala. Aku tidak tega melihat makhluk Tuhan tersakiti sepertimu," ujar Putri Salju berkaca-kaca.

Setelah selesai mengobati Merpati itu, Putri Salju pun pergi ke dapur mengambil segenggam bulir jagung yang ia beli untuk makan malamnya dan kedua orangtuanya.

"Ini ada sedikit makanan untukmu!" ujar Putri Salju.

"Bukankah jagung ini kamu beli untuk makan malam bersama kedua orangtuamu malam ini?" tanya Merpati.

"Kamu tahu dari mana?" selidik Putri Salju.

"Itu tidak penting!" Merpati menimpali.

Merpati dirawat dengan baik oleh Putri Salju. Setiap hari mereka bermain bersama hingga suatu saat Merpati pun bisa terbang kembali.

"Syukurlah! Sekarang kamu bisa terbang menemui keluargamu yang telah lama merindukanmu Merpati, sekarang pulanglah!" Putri Salju berujar.

"Terimakasih kamu telah merawatku selama ini dengan ikhlas hati. Semoga Tuhan membalas semua kebaikanmu," ujar Merpati, Merpati itupun terbang membelah angkasa.
 ***

Waktu berlalu dan tahun pun berganti. Putri Salju semakin dewasa dan sangat cantik. Hingga suatu ketika ada seorang saudagar muda lagi tampan menghampiri rumahnya. Putri Salju dan orangtuanya sedang duduk di teras.

"Putri yang cantik, sungguh kecantikanmu tidak membuat hatimu sombong. Kamu pun tidak pernah malu untuk membantu kedua orangtuamu yang hanya bekerja sebagai petani. Maukah kamu menikah denganku?" tanya saudagar muda itu saat berhadapan dengan Putri Salju dan didekati kedua orangtua Putri Salju.

"Kamu siapa?" tanya Putri Salju, "aku tidak pernah mengenalmu," sambungnya lagi.

"Aku adalah jelmaan Merpati yang pernah kamu tolong tempo hari. Aku di sihir oleh orang yang dengki terhadapku dan kutukan itu dapat hilang jika ada seorang wanita merawatku dengan tulus meski wujudku hanya seekor Merpati,"

Putri Salju mengangguk, ia pun menerima lamaran saudagar muda itu dengan senang hati. Mereka pun menikah dan hidup berbahagia.

Komentar

Postingan Populer